PEKAN ini untuk kali pertama sejak bertugas sebagai Duta Besar di Amerika Serikat, Duta Besar Republik Indonesia Sudjanan Parnohadingrat mengunjungi Honolulu, dan bertatap muka dengan masyarakat Indonesia di Hawaii. Dalam pertamuan dengan masyarakat Indonesia yang dilaksanakan di Tokai University, Kapiolani Boulevard, Honolulu, 7 Oktober 2007, Dubes Parnohadiningrat menegaskan kini adalah saatnya seluruh komponen bangsa Indonesia memainkan jurus total diplomasi.
Semua warga negara memainkan peranan yang sama penting dalam konsep total diplomasi ini. Wajah negara, sebut mantan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri yang juga pernah bertugas sebagai Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu ini, tidak lagi tergantung pada kemampuan para diplomat karier di forum-forum diplomasi global. Warga Indonesia baik yang berada di dalam dan luar negeri juga turut memberikan sumbangan pada gambaran atau citra bangsa Indonesia di arena internasional.
Dubes Parnohadingrat dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi bangsa-bangsa lain terhadap Indonesia. Pekerjaan rumah memang masih masih banyak, katanya. Jumlah penduduk miskin dan pengangguran masih terbilang tinggi. Namun, di forum-forum internasional, keparcayaan masyarakat dunia kepada Indonesia sudah mulai kembali. Indonesia tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki komitmen tinggi terhadap upaya pemberantasan korupsi dan perlindungan hak asasi manusia, dalam hal menjaga perdamaian dunia pun Indonesia kembali diperhitungkan.
Saat ini, Dubes Parnohadingrat menambahkan, ada ribuan anggota TNI yang dipercaya masyarakat internasional menjaga perdamaian di Lebanon. Dan tak lama lagi, giliran anggota Polri yang akan dikirim untuk menjaga perdamaian di Darfur.
Sementara itu, dalam sambutan pengantarnya, Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) Hawaii Teguh Santosa mengatakan, mungkin sudah saatnya pemerintah Indonesia membangun semacam Indonesia Center di Hawaii, mengingat fungsi Hawaii di mata masyarakat dunia kini sudah berubah dari sekadar kota wisata menjadi kota pendidikan bertaraf internasional dan tempat pertemuan begitu banyak orang dari berbagai bangsa.
Di University of Hawaii sendiri, sambung Teguh, Asia Tenggara menjadi salah satu tema yang mendapat perhatian besar. Pembahasan mengenai perkembangan Asia, tampaknya tidak dapat dilepaskan dari pembahasan mengenai Indonesia. Beberapa mata kuliah di jurusan studi Asia Tenggara memperlihatkan hal itu.
Pembentukan Indonesia Center, sambung Teguh, juga penting dilakukan mengingat pihak pemerintah Negara Bagian Hawaii telah menginisasi kerjasama dengan pemerintah Indonesia bulan Juni lalu. Sejauh ini kerjasama yang disepakati memang baru dalam hal pendidikan dan pelatihan bagi anggota TNI sebagai pendukung otoritas sipil dalam rekonstruksi dan rehabilitasi bencana alam. Tetapi, Teguh menambahkan, ketika berbicara di depan wartawan Indonesia bulan Juni lalu, Gubernur Hawaii Linda Lingle juga mengatakan bahwa pihaknya membuka diri untuk berbagai bentuk kerjasama lain di masa depan.
Foto-foto acara pertemuan Dubes RI dan masyarakat Indonesia dapat disaksikan di Gallery.
Wednesday, October 10, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment