Saturday, November 15, 2008

Tumpeng, Gado-Gado, Pallu Butung dan Pisang Ijo Diserbu Pengunjung, meski tanpa Tim Penilai

Sore ini (Sabtu, 15 Nop' 2008) Permias Hawaii menyuguhkan aneka makanan khas Indonesia, yaitu Nasi Tumpeng, Gado-Gado, Pallu Butung dan Pisang Ijo. Sebelum acara makan dimulai, para pengunjung sudah tidak sabaran ingin segera mencicipi masakan kebanggaan Indonesia tersebut. Tak ayal lagi, begitu panitia mempersilahkan para pengunjung untuk mencicipi aneka makanan dari berbagai negara, meja Indonesia diserbu pengunjung. Dalam event yang sama tahun lalu 2007, grup Indonesia berhasil menjuarai perlombaan ini setelah meyakinkan dewan juri akan nilai lebih dan kualitas masakan mereka. Sayang sekali, tahun ini tim juri dari panitia tidak terbentuk sehingga tidak ada hasil penilain. Namun demikian, grup Indonesia masih bisa tetap membuktikan keunggulannya dengan ramainya peminat atas makanan yang disuguhkan.
From Potluck2008ECW

Saturday, October 18, 2008

Ustadz dan Ustadzah Nyantri Bersama Guru-Guru Sekolah Amerika

PERMIAS HAWAII: Minggu ini PERMIAS HAWAII kedatangan tamu rombongan ustadz dan ustadzah dari berbagai pondok pesantren di tanah air. Mereka datang ke Hawaii dan akan tinggal bersama keluarga guru-guru Amerika di beberapa negara bagian untuk beberapa hari. Sebagaimana biasanya, kesempatan seperti ini digunakan untuk bersilaturrahim dengan mereka. Dari informasi yang didapatkan, program ini bertujuan untuk membangun kesepahaman antar bangsa pada tingkat akar rumput. Program ini dilaksakan oleh East West Center Hawaii dengan dukungan dana Pemerintah Negara Bagian Hawaii. Dalam pelaksanannya secara teknis, EWC berkerjasama dengan PPIM UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Para peserta dalam pertemuan ramah tama mengungkapkan keinginan mereka supaya program serupa dapat dilaksakan lagi pada masa-masa mendatang. Sebab, menurut pengamatan dan pengalaman mereka sejauh ini, banyak hal-hal yang bermanfaat yang dapat dipertukarkan antara guru-guru Amerika dan guru-guru pesantren, khususnya dalam hal melek budaya. Di luar dugaan mereka, ternyata guru-guru Amerika pun masih banyak yang tidak melek budaya antar bangsa.
From Guru-Guru Pesantren dan Sekolah Amerika di Hawaii

Sunday, October 12, 2008

Dangdut Dadakan and Bali Dance Heboh

Penampilan Group Dangdut Sonata Manoa (aksi dalam youtube) dengan dukungan vokal Helen-sang ratu Dangdut, Erda, dan Bang Yani Irama, Ari Irama (Gitaris), Mayco Irama (Gendang) selamam menggoyang panggung Concert on the Lawn di Hale Manoa Park, Manoa, Honolulu. Acara ini dibuka dengan penampilan grup tari khas Hawaii, lalu disusul dengan penampilan group seni dan tari dari berbagai negara, seperti Nepal dan beberapa negara dari kawasan Pasific Islands.
Pada penghujung acara, penampilan penari Bali Nezia (Indonesia-Malaysia) bersama rekannya dari negara tentangga Filipina (video dalam youtube) berhasil tampil sangat memukau dan membawa penonton ke alam Bali sana.
From Dangdut & Bali Dance Concert on the Lawn East West Center 2008

Saturday, October 04, 2008

Warga PERMIAS HAWAII Halal bi Halal di Magic Island hari ini

Warga PERMIAS HAWAII yang terdiri dari seluruh lapiran masyarakat Indonesia dan pencinta Indonesia merayakan acara Halal bi Halal di Magic Island dalam suasana meriah meskipun harus menyesuaikan diri dengan sengatan panas matahari pantai Honolulu. Sepanjang acara, warga saling maaf memaafkan dan berbagi cerita satu sama lain sambil memperhatikan putra-putri mereka yang asyik bermain. Ada yang berenang, ada pula yang main layanan sambil berlari-lari. Kalau ada air di kamar mandi, bolehlah kita numpang mandi, kalau ada umur panjang, insya Allah kita bertemu lagi.
From Halal bi Halal 2008

Thursday, October 02, 2008

Suasana Lebaran di Honolulu, Hawaii

Suasana lebaran di Manoa Park hari ini (Rabu, 1 Oktober 2008) cukup meriah. Muslim Hawaii  dari berbagai latar belakang suku dan bangsa berkumpul bersama-sama melakukan shalat Id. Khatib, Dr. Abdullah, seorang ulama dari Australia, menyampaikan khutbah Id yang menekankan pentingnya bersikap baik dan adil kepada siapa saja. Beliau menghimbau umat Muslim untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga dan keluarga. Di sore harinya, beberapa mahasiswa Indonesia melakukan kunjungan silaturrahim ke warga Indonesia yang bermukim di Hawaii.Suasana lebaran di Manoa Park hari ini (Rabu, 1 Oktober 2008) cukup meriah. Muslim Hawaii  dari berbagai latar belakang suku dan bangsa berkumpul bersama-sama melakukan shalat Id. Khatib, Dr. Abdullah, seorang ulama dari Australia, yang datang khusus untuk berdakwah sepanjang bulan Ramadhan di Hawaii, menyampaikan khutbah Id yang menekankan pentingnya bersikap baik dan adil kepada siapa saja. Beliau menghimbau umat Muslim untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga dan keluarga. Beliau menegaskan bahwa tindakan teror adalah musuh Islam. Di sore harinya, beberapa mahasiswa Indonesia melakukan kunjungan silaturrahim ke warga Indonesia yang bermukim di Hawaii.
From Lebaran 2008

Wednesday, October 01, 2008

Akhir Ramadhan Ala Hawaii

Akhir Ramadan bagi mahasiswa Indonesia di Hawaii memiliki makna tersendiri. Makna kerinduan pada kampung halaman; makna kerinduan pada suasana mudik di tanah air. Mereka secara kreatif membuat simbol-simbol khas Hawaii sebagai ganti atas segala makna Ramadhan. Mereka dengan penuh cita makan bersama menandai berakhirnya bulan Ramadhan 1429 H tahun ini.
From Ramadaniah 2008 Hawaiian Way

Tuesday, September 30, 2008

Shalat Idul Fitri 1 Oktober 2008 di Manoa Park, Honolulu

Warga Muslim Permias Hawaii bersama warga Muslim Hawaii lainnya akan menunaikan shalat Id di Manoa Park, Honolulu. Meskipun jauh dari kampung halaman, mereka berusaha menikmati hari bahagia ini dengan berbagai macam cara, seperti acara makan bareng setelah pelaksanaan shalat Id.

Monday, September 29, 2008

Pemutaran Film Toet Nya' Dien di Honolulu

International Conference and Cultural Event (ICCE) of Aceh pada tanggal 21 dan 22 Oktober 2008 nanti dimeriahkan dengan pemutaran film-film Indonesia yang bertema Aceh setiap akhir pekan, sejak tanggal 27 September sampai 18 Oktober 2008.
Pada minggu pertama, tepatnya pada hari sabtu, 27 September 2008, pukul 19.30 di Reading Room Hale Manoa, ditayangkan film Tjoet Nya' Dien. Film yang disutradarai oleh Eros Djarot dan dibintangi aktris legendaris Christina Hakim dan aktor kawakan Slamet Rahadjo ini menceritakan perjuangan seorang perempuan perkasa dalam sebuah peperangan di awal abad 19. 
Film yang meraih beberapa piala Citra ini merupakan film Indonesia yang pertama kali ditayangkan di  Cannes Film Festival, sebuah ajang bergengsi tempat berkumpulnya para movie maker dari seluruh dunia di Prancis. Sebuah ajang bergengsi dan lebih ideologis dibandingkan dengan Grammy Award yang lebih cenderung memperlihatkan keglamouran dunia artis. 
Pemutaran film ini dihadiri oleh banyak penonton, baik mahasiswa Indonesia maupu mahasiswa dari negara lain serta beberapa pemerhati Indonesia.Pemutaran film selanjutnya akan diselenggarakan pada hari jumat, 3 Oktober 2008, pada waktu dan tempat yang sama.

Friday, September 26, 2008

Mahasiswa Muslim Hawaii Ikut Buka Puasa dan Shalat Bersama di Masjid Hawaii

Sebahagian dari mahasiswa Indonesia yang sedang menjalankan ibadah puasa di Honolulu ikut serta dalam acara buka puasa dan shalat bersama hari ini (Jumat, 26 Oktober 08) bersama komunitas Muslim Hawaii. Konsumsi ringan dan makan malam biasanya disediakan oleh salah satu keluarga Muslim yang ingin memberi makan kepada orang-orang yang berpuasa. Jarak Mesjid Hawaii dari kampus UH sekitar 30 menit jalan kaki.

Tuesday, September 23, 2008

Open Exhibition: “Aceh Visual Retrospective” di Hale Manoa

Mengawali pelaksanaan The 1st International Conference and Cultural Event (ICCE) of Aceh pada 21-22 Oktober 2008, exhibition dengan tema "Aceh Visual Retrospective" digelar di ruang lobby Hale Manoa, East West Center, UH, Honolulu, dari 20 September-19 Oktober 2008. Pameran ini menampilkan beberapa buku dan poster yang terkait dengan peristiwa Tsunami di Aceh.

Saturday, September 20, 2008

Serah Terima Jabatan Pengurus Permias Hawaii Hari ini

Proses serah terima jabatan kepengurusan Permias Cabang Hawaii dari pengurus periode 2007-2008 kepada pengurus baru periode 2008-09 berlangsung hari ini pukul 5.30 waktu setempat di Hale Manoa Lantar 12. Presiden Permias Hawaii periode sebelumnya, Teguh Santoso, secara resmi menyerahkan jabatan kepada Presiden Permias Hawaii yang baru, Sulaiman.

Pedebatan tentang Film "The Black Road: On the Front Line of Aceh's War"

Hasil diskusi dan adu argumentasi atar mahasiswa Indonesia di Hawaii (20/9/08) tentang layak tidaknya film The Black Road: On the Front Line of Aceh's War pada sesi pemutaran film, salah satu acara dalam ICCE of Aceh 2008, berakhir dengan sebuah kesepakatan untuk tidak menayangkan film tersebut dan diganti dengan film lain dengan judul Frontline: World VI After The Wave. Details film yang dibatalkan untuk ditangkan dapat dilihat pada link ini Para diskusan bersepakat bahwa film The Black Road tidak layak untuk dipertontonkan dalam sebuah event yang tidak memberikan kesempatan kepada penonton untuk berbagi ide dan perspektif secara terbuka dan kritis setelah penayangan.

Sunday, August 24, 2008

Membludak, Perayaan HUT ke-63 Indonesia di Kapiolani Park

Perayaan HUT ke-36 Republik Indonesia di Kapiolani Park, Waikiki, hari Sabtu, 23 Agustus 2008 berlangsung meriah. Jumlah mahasiswa dan anggota masyarkat Indonesia yang menghadiri perayaan itu, di luar dugaan panitia, membludak.

Perayaan dimulai dengan seremoni kecil, layaknya upacara bendera. Aslam Sa'ad yang juga ketua pantia membacakan teks Pancasila, sementara Teguh Santosa, ketua Permias Hawaii periode 2007-2008, membacakan teks proklamasi. Sementara lagu kebangsaan Indonesia Raya dipimpin Ari Palawi yang juga berperan sebagai pembawa acara.

Beberapa anggota masyarakat menitikkan air mata usai menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sejumlah permainan dilombakan dalam perayaan itu. Lompat karung untuk putra dan putri dewasa, juga lomba "sumpit sakti", sampai adu cepat membawa kelereng di atas sendok untuk kelompok anak-anak.

Seperti perayaan-perayaan 17 Agustus sebelumnya, perayaan di Kapiolani Park kali ini pun dimeriahkan dengan masakan khas Indonesia. Menu utama yang disajikan kali ini adalah lontong sayur. Disamping itu, anggota masyarakat juga membawa makanan lain, mulai dari ala Indonesia, sampai ala Barat dan ala kos-kosan.

Sampai jumpa di perayaan HUT ke-64 Republik Indonesia tahun depan. Merdeka!

Thursday, April 24, 2008

Ke Hawaii, Theo Cs Ajarkan Demokrasi Indonesia

SEPULUH tahun lalu rezim militer yang berkuasa di Indonesia lebih dari tiga dasawarsa tumbang. Soeharto yang menjadi puncak kekuasaan Orde Baru mengundurkan diri setelah dihantam gelombang people power yang dimotori mahasiswa dan kelompok pemuda.

Foto: Dari kiri ke kanan Abdillah Toha, Theo Sambuaga, Teguh, Ujiati Tosari, Antarini Malik, dan Tosari Wijaya.

Kini, banyak negara yang merasa perlu mempelajari cara Indonesia mengubah otoritarianisme menjadi demokrasi. Termasuk Amerika Serikat, negeri yang di satu sisi dikenal sebagai kampiun demokrasi.

Itu sebabnya, hari ini waktu Hawaii (22/4) atau Rabu waktu Indonesia (23/4), sebanyak enam anggota Komisi I DPR-RI tiba di Honolulu, Hawaii. Diundang House Democracy Assistance Commission, sebuah lembaga di bawah House of Representative atau DPR Amerika Serikat, mereka diharap dapat membagi lika-liku pengalaman Indonesia menegakkan demokrasi.

Selain Ketua Komisi I Theo Sambuaga, delegasi DPR-RI ini juga diperkuat Marzuki Darussman dan Antarini Malik (Golkar), Abdillah Toha dan Djoko Susilo (PAN), serta Tosari Wijaya (PPP).

Sebelum memulai program resmi, rombongan Komisi I DPR-RI menyempatkan diri mengunjungi Pali Highway. Ini adalah sebuah dataran tinggi yang begitu indah namun menyimpan cerita seram mengenai penaklukan kepualauan Hawaii di bawah kekuasaan Raja Kamehameha.

Rombongan Komisi I DPR-RI juga mengunjungi patung Kamehameha di seberang Istana Iolani, pusat pemerintahan Hawaii sebelum kerajaan itu ditumbangkan dan diduduki Amerika Serikat tahun 1893. Seratus tahun setelah pendudukan Amerika Serikat, Presiden Bill Clinton menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Hawaii dan keluarga Kerajaan Hawaii. Namun pemerintah Amerika menolak mengembalikan kedaulatan Kerajaan Hawaii.

Program workshop demokrasi yang diikuti anggota Komisi I DPR-RI ini akan berlanjut hingga ke Washington D.C. Di ibukota Amerika Serikat itu mereka akan bertemu dengan sejumlah anggota DPR dan Senat Amerika Serikat.

***

Namun sebenarnya banyak pihak yang meragukan keberhasilan jalan demokrasi ala Indonesia itu.

Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia Dr. Rizal Ramli, misalnya, mengatakan reformasi yang digulirkan kaum muda sepuluh tahun lalu justru berantakan karena dibajak oleh kelompok pro-satus quo yang lebih senang menghamba pada kekuatan ekonomi asing, semisal International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia.

Penjajahan gaya baru yang dipraktikkan kelompok pembajak reformasi ini telah membonsai kekuatan politik pro-rakyat, dan sebaliknya membesarkan kelompok politik yang membiarkan bangsa ini terjerumus menjadi bangsa kuli.

”Reformasi yang dikhianati ini melahirkan oligarki baru,” kata Rizal beberapa hari lalu saat memberikan keterangan mengenai rencana ”Konsolidasi Nasional Pemuda, Mahasiswa dan Aktivitis Pergerakan” yang akan diselenggarakan pada 24 April, di Jakarta.

”Berita di media massa mengenai rakyat miskin yang meninggal akibat kelaparan atau tidak mampu berobat, hanyalah fenomena permukaan gunung es. Kita tahu persis di lapangan jumlahnya bisa jauh lebih besar. Sayangnya pemerintah seperti tak menganggap kemiskinan sebagai masalah serius yang harus segera ditangani,” kata Rizal.

Ironisnya pemiskinan ini terjadi karena proses pembuatan UU di parlemen telah dicemari kepentingan pendukung neoliberal yang dengan sukarela memberikan kekayaan alam Indonesia kepada negara asing. Dia menyebutkan beberapa UU yang dicemari kepentingan asing antara lain adalah UU 25/2007 tentang Penanaman Modal, UU 22/2001 tentang Migas, UU 13/2003 tentang Perburuhan, dan UU Privatisasi Sumber Daya Air.

Di sisi lain, mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan ini mengakui bahwa upaya mengembalikan gerakan reformasi kepada relnya pun tidak mudah.

Sejak reformasi bergulir hingga saat ini, sambungnya, yang terjadi adalah fragmentasi gerakan pro-rakyat. Fragmentasi ini terjadi karena berbagai kelompok pro-rakyat tidak segera menetapkan paham neoliberalisme yang dianut elit politik sebagai pengganti rezim militeristik Soeharto. Padahal, sambung dia lagi, inilah Orde Baru gaya baru.

”Perlawanan spontan akar-rumput atas neoliberalisme muncul hampir di semua daerah. Setiap hari dapat kita lihat bagaimana supir, PKL, warga miskin, petani, buruh, pedagang pasar, dan sebagainya turun ke jalan menolak kebijakan neoliberal yang memiskinkan rakyat,” ujar dia lagi.

Nah, pelajaran apa yang dapat dipetik dari “demokrasi” Indonesia pasca-reformasi? [Teguh Santosa]

Saturday, April 05, 2008

Indonesian Night 2008

MENTERI Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman berkunjung ke Hawaii. Sebelum memulai kegiatan resmi hari Senin 31/03/2008), sang Menteri akan beramah tamah dengan warga Indonesia di Hawaii. Pertemuan dilakukan hari Minggu malama di Center for Korean Studies di kompleks University of Hawaii at Manoa, Honolulu.

Berikut poster dan program kegiatan.





























Mahasiswa Indonesia Main Rebana di Sekolah Obama

BELAKANGAN ini, bersamaan dengan proses pemilihan presiden Amerika Serikat, nama Punahou juga ikut naik daun.http://www.blogger.com/img/gl.link.gif
Punahou adalah salah satu sekolah terkemuka di Honolulu, Hawaii. Setelah mengikuti pendidikan di SD Menteng 01, Jakarta Pusat, Senator Illinois kelahiran Hawaii, Barack Obama, menuntut ilmu dari tahun 1971 hingga lulus tahun 1979 di sekolah ini.

Lulus dari Punahou, Obama yang kini sedang bertarung dengan Senator New York Hillary Clinton untuk memperebutkan tiket Partai Demokrat ke pemilihan presiden Amerika Serikat melanjutkan pendidikan ke beberapa perguruan tinggi di mainland, mulai dari Occidental College di Los Angeles, Columbia University di New York, sampai Harvard University di Massachusetts.

Nah, di sekolah Barack Obama itulah, di Punahou, hari Sabtu waktu Hawaii (23/2) anggota Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) cabang Hawaii mempertunjukan kesenian nasyid dan rebana, juga tarian Ratoh Doek yang oleh sebagian orang dikenal dengan nama tarian Saman dari Aceh.

Pertunjukan yang digelar di aula Wo International Center itu merupakan bagian dari komitment Punahou untuk memperkenalkan berbagai kebudayaan yang hidup di banyak tempat di banyak negara, sekaligus untuk mendorong agar murid-murid di sekolah itu mempunyai gambaran mengenai upaya membangun dunia internasional yang menerima keberagaman.

Selain rebana dan tarian Ratoeh Doek dari Indonesia, pertunjukan yang digelar sebagai bagian dari Festival Islam Punahou ini juga menampilkan tarian Malong dari komunitas muslim di Filipina, wayang kulit kreatif, dan pembacaan ayat suci Al Quran.

Menurut pelatih tim kesenian Permias Hawaii, Ari Palawi, ini adalah kali kesekian mahasiswa Indonesia diundang ke Festival Islam Punahou ini.

“Kegiatan seperti ini punya arti penting bagi Hawaii, khususnya murid-murid di Punahou, juga bagi mahasiswa Indonesia,” katanya.

Tulisan ini juga dimuat di Rakyat Merdeka.

Wednesday, January 30, 2008

Pemerintah Pertimbangkan Bangun Indonesian Cultural Center di Hawaii

PEMERINTAH Indonesia akan mempertimbangkan usul pembangunan pusat kebudayaan Indonesia di Hawaii. Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika menerima pengurus Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) Hawaii, di Istana Wakil Presiden, tanggal 18 Januari lalu. Dalam pertemuan itu Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh sejumlah penasihat dan staf ahli termasuk mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Azyumardi Azra. Adapun delegasi Permias Hawaii terdiri dari Ketua Permias Hawaii Teguh Santosa dan salah seorang penasihat Ahmad Ubaedillah.

Menurut Wapres Jusuf Kalla, untuk membangun pusat kebudayaan Indonesia itu, pemerintah mesti melakukan pengkajian yang mendalam mengenai berbagai aspek kebijakan luar negeri Indonesia, mulai dari aspek ekonomi, sosial juga politik. Selain merupakan titik pertemuan berbagai bangsa dari berbagai negara dengan latar budaya yang berbeda di pusat-pusat wisatanya, Hawaii juga dikenal sebagai salah satu center of excellent yang memainkan peranan penting dalam pengembangan sikap saling memahami antara dunia timur dan barat.

Pemerintah Amerika Serikat sendiri setidaknya sejak tahun 1960 telah menetapkan Hawaii sebagai titik penting dalam pergaulan internasional mereka. Tahun 1960 pemerintah Hawaii mendirikan East West Center yang didesain khusus untuk menjembatani Amerika Serikat dengan kawasan Asia dan Pasifik.

Sebelum pusat kebudayaan Indonesia itu berdiri, Wapres Jusuf Kalla berharap agar mahasiswa dan warga negara Indonesia di Hawaii tetap memainkan peranan sebagai duta bangsa. “Jalinlah hubungan sebaik mungkin dengan komunitas internasional di Hawaii. Hanya dengan demikian Indonesia dapat dikenal sebagai bangsa yang beradab dan maju,” kata Wapres.

Ketua Permias Hawaii Teguh Santosa mengatakan Permias Hawaii terinspirasi oleh langkah yang telah dimulai pemerintahan Hawaii dalam menginisiasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah negara bagian Hawaii di bidang mitigasi bencana alam. Bulan Juni 2007 Gubernur Hawaii Linda Lingle dan Menteri Pertahanan RI Juwono Sudarsono telah menandatangani MoU mengenai pelatihan anggota TNI sebagai pendukung otoritas sipil dalam menghadapi bencana alam.

Menurut Teguh, kerjasama tersebut mungkin dapat dikembangkan dalam bentuk lain. Misalnya menjadikan Pulau Nias dan Hawaii sebagai sister island. “Ini mengingat bahwa profil Nias dan Hawaii memiliki banyak kesamaan. Sama-sama pulau terluar, dan sama-sama rentan terhadap bencana alam,” demikian Teguh.

Mahasiswa ilmu politik Universitas Hawaii ini mengatakan, kemungkinan menjadikan Nias dan Hawaii sebagai sister islands telah didiskusikan dengan kantor Perserikatan Bangsa Bangsa di Nias. Dan kantor PBB di Nias sangat yakin hal itu mungkin dilakukan. Nias, dan pulau-pulau terluar Indonesia di pantai barat Sumatera lainnya, dapat belajar berbagai hal dari kepulauan Hawaii, mulai dari pembangunan early warning system yang konvergen sampai pengembangan pusat pariwisata.

Pada bagian lain, Wapres Jusuf Kalla juga menyampaikan pentingnya mengkonservasi berbagai unsur budaya lokal di tanah air, termasuk bahasa daerah. “Di masa mendatang bahasa daerah akan kehilangan peran dalam pergaulan nasional. Untuk itu memang penting bagi kita mengkonservasinya, agar jangan sampai hilang sama sekali,” ujar Wapres lagi.

Adapun Teguh menyampaikan bahwa salah seorang mahasiswa Indonesia asal Papua, Andreas Jefri Deda yang menyelesaikan studinya bulan Desember lalu telah menyusun kamus kecil bahasa Sentani Timur.

Pada bagian akhir pertemuan itu, Wapres Jusuf Kalla juga menyampaikan salam kepada semua mahasiswa dan warga negara Indonesia di Hawaii. [Teguh Santosa, dikutip dari www.myrmnews.com]

North Shore

DEAR all. Hari minggu kemarin, ada seorang teman, Mas Muhammad Ali, yang sekarang ngajar di University of California Riverside (UCRS)datang ke Hawaii untuk nengo’in Istrinya, Teh Neneng, yang sedang kuliah di Univ of Hawaii. Mas Ali dan Teh Neneng ngajakin kita untuk jalan-jalan ke North Shore. Nih tempat terkenal banget di Hawaii. Pikir-pikir hari Seninnya pas libur nasional (Dr. Martin Luther King, Jr Day) plus Mas Ali nyewa mobil, jadilah aku ikut. Kalau naik bus ke North Shore jauhhhhhh bangeeeeettt.

Kita berlima, Mas Ali, Teh Neneng, Mas Bambang, aku dan suamiku berangkat pukul 10 pagi. Kita udah siap2 GPRS, buku peta, plus map dari google. Maklum pengelaman pertama ke North Shore by car hehe. Tempat pertama yang kita berhentiin adalah DOLE. Nih kayak perkebunan pineapple. Di tempat itu ada storenya gede, yang menjual semua makanan yang terbuat dari pineapple. Ada lulur, coklat, ice cream, wes lengkap deh. Tempat ini memproduksi banyak makanan dari pineapple dan kualitasnya sudah export. Di dalam DOLE ini tersedia kereta yang bisa nganterin pengunjung muter-muter perkebunan. Jadi hanya dari pineapple bisa jadi wisata, dan tetap berproduksi. Jadi mikir, kira-kira Banyuwangi yang terkenal kota pisang, bisa tidak ya bikin kayak gini??

Perjalanan bernjut ke Haleiwa. Tujuan pokok ke tempat ini adalah cari makan. Di daerah North Shore ini makanan favorite adalah shrimp. Di sepanjang jalan berjejer mobil-mobil box yang menjual Shrimp. Akhirnya kita makan di Giovani, kata seorang teman sih, tempat ini lumayan enak. Ehhhhhh Shrimpnya mantap, gede-gede banget. Makannya pakai caos pedas. Cuman kayaknya rasanya enggak nendang.

Terus tancap gas, ngiteri pinggiran pantai, melewati Turtle Bay, menikmati Sunset Beach. Wah benar-benar nikmat Tuhan yang tiada tara bisa menikmati pemandangan yang luar biasa. Di sisi kira terhampar lautan yang warna airnya bermacam-maca, sebelah kanan gunung hijau (musim spring) menjulang menawarkan kesejukan. Kita berhenti di Hauula beach. Masyaalah nikmat sekali bisa sholat dipinggir pantai dengan hembusan angin.

Eh, sudah pada lihat film Jurasic Park yang heboh itukan? Nah di deretan gunung ini nih pengambilan gambarnya.

Kita juga berhenti di parking park yang langsung menghadap ke Chinnese men’s hat. Nih bukit yang berada di tengah-tengah laut. Bentuknya kayak caping petani, makanya dinamakan Chinnese men’s hat. Wah bias gender ya,masak buat men aja hehehe

Salah satu tempat amazing yakni ‘Valley of The Temple Memorial Park’. Nih temple berada di balik bukit, dan di tengah-tengah perkuburan. Tapi emang US, apa-apa bisa jadi tempat wisata. KUburan aja juga tertata cantik, dan menarik untuk dikunjungi. Disamping kiri kanan Temple banyak banget pohon kayu putih, jadi baunya enak banget.

Hawaii emang PARADISE. [Ninik]