Sunday, December 09, 2007

Perayaan Natal Bersama 2007

Gereja Journey of Faith Fellowship (JoFF) cabang Honolu mengundang warga Indonesia di Hawaii untuk mengikuti JoFF Christmas Celebration yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Desember 2007 di Ocean Resort Hotel Waikiki, 175 Paoakalani Ave (Ali’I Room, 2nd floor), Honolulu, Hawaii, 96815.


Selain itu, Gereja Journey of Faith Fellowship (JoFF) cabang Honolulu juga mengundang Bapak/Ibu/Sdr/i Kristiani untuk beribadah bersama setiap hari Minggu, jam 9.30 pagi di Aston Waikiki Sunset Hotel, 229 Paoakalani Ave, 6 th floor, Honolulu-Hawaii 96815.

Friday, October 26, 2007

My Second Idul Fitri

Oleh: Ninik Wafiroh

YA, ini my second Idul fitri di Hawaii. Tentu sudah lebih kuat untuk menghadapi semuanya. Nangis sih tetep, cuman enggak seheboh tahun lalu hehhe.

Hari H-1

Pada hari Kamis malam Jumat, Indonesian Muslim Students kumpul di lounge lantai 6, rencananya kita either mau teraweh or takbiran. Tapi hingga jam 8 malam belum ada kabar apa-apa dari Masjid. Ini artinya lebaran di Hawaii tidak hari Jumat. Sebenernya beberapa teman mau melaksanakan teraweh, cuman ada sebagian teman yang sudah menetapkan hati lebarannya Jumat, jadi enggak mau teraweh. AKhirnya diambil jalan tengah yakni mengganti teraweh/takbiran dengan diskusi bersama. Temanya sih simple, bagaimana kesan Ramadhan dalam diri kita. Cuman tema tersebut akhirnya melebar, dan kita saling terbuka dan diskusi banyak hal. Ini untungnya diskusi di Hawaii karena satu persoalan saja bisa ditanggapi dari berbagai segi sesuai disiplin ilmu masing-masing.

Hari Jumatnya, aku sudah mulai telfon ke rumah. Karena hari Jumat di Hawaii berarti Sabtu di Indonesia. Jam 11 siang atau jam 4 subuh waktu indonesia bagian barat, Babah udah telfon, udah nangis-nangisan. Agak siangan dikit aku telfon Ibu dan abah…wesss nangis lagi. Mulai siang ampe malam aku nyoba telfon ke rumah saudara-saudar baik dari keluargaku maupun dari keluarga Babah di Madura. Cuman ya ampunnnnnn sulit banget telfon ke Indonesia. Berjam-jam aku coba telfon yang bisa cuman di dua rumah pakdeku. Ke mertua enggak bisa-bisa.

Hari H

Malam Takbiran enggak ada yang istimewa, aku malah nonton film di reading room. Malam itu aku sulit banget tidur, karena kamarku di lantai 3 dan dibawah kamarku ada public room yang dipakai beberapa teman untuk acara birthday party. Uh sebel deh, lawong aturannya fasiliats public tidak bisa dipakai melebihi jam 11 malam, tapi ampe jam 12 tetep aja ramai. Akhirnya aku coba telfon ke staff, cuman mungkin enggak mempan omongannya staff, buktinya partynya tetep jalan ampe jam 2 dini hari, mampus deh.

Paginya sekitar jam 7 dengan kondisi yang nguantuk karena kurang tidur, aku dan teman-teman berangkat ke tempat sholat IED. Seperti halnya tahun lalu, tempat sholat kali ini dilaksanakan di Magic Island. Ini tempat public di pinggir pantai dan tempatnya terbuka, hanya ada tenda. Tentu sulit dibayangkan bagi muslim Indonesia sholat dipinggir pantai yang disampingnya buanyakkkkk orang yang sedang berjemur, berenang dan bahkan jalan-jalan dengan dog hehehhe. Cuman memang itulah tempat yang paling memungkinkan untuk sholat bersama. Masjid terlalu sempit untuk menampung semua muslim.

Kebetulan aku sedang tidak sholat, jadilah aku menjadi baby sitter dadakan, jagain beberapa baby teman-teman Indonesia yang sedang sholat. Sehabis sholat IED, semua jama’ah sarapan dengan roti dan jus yang sudah disiapkan oleh pihak masjid.

Memang muslim di sini sangat beragam. Ada seorang muslim yang gayanya ngerap habis, dengan berbagai pernak pernik rantai di baju dan celananya plus kaos lengan pendeknya. Malah ada dua muslimah China yang hanya pakai kaos pendek, rambut diurai dan saputangan kecil menutupi kepalanya, tapi tetep aja mereka sholat hehhehe.

Saat semua sholat, aku duduk dideretan perempuan-perempuan yang sedang menstruasi sambil jagain bayi-bayi kecil lucu. Kebanyakan dari perempuan-perempuan tersebut adalah dari Timur Tengah. Jadi setiap ada seseorang yang baru datang mereka akan mengucapkan “IED MUBARAK” dan saling mencium pipi tiga kali. Yang menarik, sesama perempuan timteng ini setelah say hallo mereka akan saling memuji pakaian yang mereka pakai. AKu sempat geli juga, ketika seorang perempuan yang ampe berputar untuk memperlihatkan bagaimana bagusnya baju yang dia pakai hehhehe. Setahuku di Indonesia (terutama di kalangan orang yang sudah dewasa) enggak ada tuh yang heboh dengan baju. Kok kayaknya tradisi itu seperti anak kecil aja, yang masih mengagumi baju hehhehe.

Setelah saling mengucapkan permintaan maaf, aku dan teman-temen Indonesia lainnya kembali pulang ke dormitory kami, lagi-lagi dengan naik bus *kacian deh kami.* Jam 1 siang sesuai dengan kesepakatan yang kami buat, kami *Indonesian muslim students* kumpul bareng untuk lunch dengan makanan khas lebaran. Ada yang buat lontong, sayur lodeh, ayam goreng, martabak, aku buat telor balado. Hidangan siang itu tambah siiiip dengan es kopyor plus bubur mutiara made in Anshari. Ya lumayanlah menu siang itu sedikit mengobati ke-nelongso-an lebaran jauh dari keluarga. Acara lunch dilanjutin nyanyi-nyanyi dengan iringan petikan gitar dari Ari.

Overall nothing special di lebaran ini, cuman beruntungnya lebaran kali ini jatuh pada weekend jadi enggak perlu masuk kelas lagi setalah sholat Idul Fitri seperti yang terjadi tahun lalu.

Wednesday, October 10, 2007

Dubes RI: Mainkan Total Diplomasi

PEKAN ini untuk kali pertama sejak bertugas sebagai Duta Besar di Amerika Serikat, Duta Besar Republik Indonesia Sudjanan Parnohadingrat mengunjungi Honolulu, dan bertatap muka dengan masyarakat Indonesia di Hawaii. Dalam pertamuan dengan masyarakat Indonesia yang dilaksanakan di Tokai University, Kapiolani Boulevard, Honolulu, 7 Oktober 2007, Dubes Parnohadiningrat menegaskan kini adalah saatnya seluruh komponen bangsa Indonesia memainkan jurus total diplomasi.

Semua warga negara memainkan peranan yang sama penting dalam konsep total diplomasi ini. Wajah negara, sebut mantan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri yang juga pernah bertugas sebagai Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu ini, tidak lagi tergantung pada kemampuan para diplomat karier di forum-forum diplomasi global. Warga Indonesia baik yang berada di dalam dan luar negeri juga turut memberikan sumbangan pada gambaran atau citra bangsa Indonesia di arena internasional.

Dubes Parnohadingrat dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi bangsa-bangsa lain terhadap Indonesia. Pekerjaan rumah memang masih masih banyak, katanya. Jumlah penduduk miskin dan pengangguran masih terbilang tinggi. Namun, di forum-forum internasional, keparcayaan masyarakat dunia kepada Indonesia sudah mulai kembali. Indonesia tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki komitmen tinggi terhadap upaya pemberantasan korupsi dan perlindungan hak asasi manusia, dalam hal menjaga perdamaian dunia pun Indonesia kembali diperhitungkan.

Saat ini, Dubes Parnohadingrat menambahkan, ada ribuan anggota TNI yang dipercaya masyarakat internasional menjaga perdamaian di Lebanon. Dan tak lama lagi, giliran anggota Polri yang akan dikirim untuk menjaga perdamaian di Darfur.

Sementara itu, dalam sambutan pengantarnya, Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) Hawaii Teguh Santosa mengatakan, mungkin sudah saatnya pemerintah Indonesia membangun semacam Indonesia Center di Hawaii, mengingat fungsi Hawaii di mata masyarakat dunia kini sudah berubah dari sekadar kota wisata menjadi kota pendidikan bertaraf internasional dan tempat pertemuan begitu banyak orang dari berbagai bangsa.

Di University of Hawaii sendiri, sambung Teguh, Asia Tenggara menjadi salah satu tema yang mendapat perhatian besar. Pembahasan mengenai perkembangan Asia, tampaknya tidak dapat dilepaskan dari pembahasan mengenai Indonesia. Beberapa mata kuliah di jurusan studi Asia Tenggara memperlihatkan hal itu.

Pembentukan Indonesia Center, sambung Teguh, juga penting dilakukan mengingat pihak pemerintah Negara Bagian Hawaii telah menginisasi kerjasama dengan pemerintah Indonesia bulan Juni lalu. Sejauh ini kerjasama yang disepakati memang baru dalam hal pendidikan dan pelatihan bagi anggota TNI sebagai pendukung otoritas sipil dalam rekonstruksi dan rehabilitasi bencana alam. Tetapi, Teguh menambahkan, ketika berbicara di depan wartawan Indonesia bulan Juni lalu, Gubernur Hawaii Linda Lingle juga mengatakan bahwa pihaknya membuka diri untuk berbagai bentuk kerjasama lain di masa depan.

Foto-foto acara pertemuan Dubes RI dan masyarakat Indonesia dapat disaksikan di Gallery.

Friday, September 21, 2007

Malam Bersama Barquentine Paling Tangguh di Dunia

Oleh: Teguh Santosa

DARI luar pagar Nimitz Gate, pintu gerbang utama Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii, saya bisa menyaksikan Yudhistira, Arjuna dan Bima berdiri tegak menantang langit yang semakin gelap. Ketiganya seakan mendongakkan kepala, menatap tajam ke arah bintang-bintang dan sayatan bulan yang mulai memperlihatkan diri di ujung senja. Hari itu, Selasa, 18 September 2007.

Tubuh Dewaruci, penyangga tiga dari lima pahlawan Pandawa, memang tak terlalu besar dengan panjang 58,3 meter dan lebar lambung 9,5 meter. Arjuna yang berdiri di tengah menggenapi 35,87 meter ketinggian Dewaruci. Tetapi ia adalah petarung paling tangguh di kelasnya. Dua saudaranya yang hidup terpisah sejak akhir Perang Dunia Kedua sudah lama pensiun mengarungi samudera. Kabarnya satu telah ditenggelamkan, dan satu lainnya dijadikan sasaran tembak dalam latihan perang.

Ke-16 layar Dewaruci yang bila dibentangkan melebar 1.091 meter persegi telah tergulung dengan rapi. Lampu-lampu kecil yang dikaitkan pada tali yang menghubungkan ujung kapal, ketiga pahlawan Pandawa hingga buritan mulai dinyalakan. Dari kejauhan beberapa Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) yang menyertai perjalanan kapal latih TNI AL ini dalam Pelayaran Muhibah Kartika Jala Krida (KJK) 2007 sedang menata meja di mulut tangga yang menghubungkan dermaga dan Dewaruci.

Saya dan beberapa mahasiwa Indonesia serta anggota masyarakat Indonesia masih menunggu di pelataran parkir di luar Pass and ID Office Naval Base. Tiga orang sersan TNI AL yang menemani kami sedari tadi terus berkordinasi dengan pihak Pearl Harbor agar kami yang diundang bisa memasuki areal Naval Base dan bergabung dengan kemeriahan yang akan berlangsung malam itu di Dewaruci.

Ketika waktu berbuka puasa tiba, kami masing-masing mengeluarkan bekal. Seorang teman menyodorkan biskuit, saya membawa apel, dan salah seorang sersan mengeluarkan minuman kaleng dari tas lorengnya. Pembicaraan kami berputar tentang pengalaman mereka di Hawaii sejak merapat lima hari sebelumnya. Salah seorang dari mereka bercerita tentang perjalanannya ke Aloha Tower. Yang lainnya bercerita tentang istri dan harapannya agar segera punya anak.

Selesai berbuka puasa, sebuah van merah tiba. Sang supir, seorang prajurit AL Amerika Serikat berkulit hitam, berseragam putih-putih dan berkacamata, mempersilakan kami naik ke van dan melanjutkan perjalanan yang tertunda ke Dewaruci yang sudah di depan mata. Sepanjang perjalanan menuju Dewaruci, si prajurit AL Amerika Serikat ini terus memainkan hand phone sambil menyetir van.

Di dermaga, kami disambut oleh beberapa taruna AAL. Sebagian dari mereka mengenakan seragam cokelat-cokelat, dan lainnya mengenakan seragam biru-putih. Mereka mempersilakan kami menuliskan nama masing-masing di buku tamu sambil bertanya apa aktifitas kami di Hawaii, sementara kami bertanya apa yang mereka rasakan selama dalam perjalanan membelah samudera.

"Beberapa hari lalu, dari Los Angeles, sempat ada ombak besar. Kami pada mabok," cerita seorang taruna AAL.

"Oh, masih bisa mabok juga?" tanya seorang teman saya dijawab tawa para taruna.

Saya dan beberapa kawan tak buru-buru menyeberang ke atas geladak. Kami memilih untuk memuaskan mata lebih dahulu memandang Dewaruci dari dermaga, mengamati tonggak di ujung kapal, dan patung Bima yang seakan menjadi penuntun Dewaruci ketika membelah samudera, lalu bergerak mengamati buritan kapal, dan memandang puncak ketiga pahlawan Pandawa. Sebuah lampu sorot berwatt tinggi menyala nyalang, membuat lingkungan di sekitar Dewaruci menjadi cukup terang. Di atas sana, sebuah bendera bajak laut, tengkorak dan tulang yang bersilang putih dengan dasar hitam pekat, setengah berkibar ditiup angin Pearl Harbor yang sedang tak begitu kencang.

Mengibarkan bendera bajak laut menjadi semacam tradisi di kalangan pelaut militer dari negara manapun. Ada harapan, agar spirit para bajak laut yang tak kenal takut menghadapi amukan ombak dan badai samudera sehebat apapun menulari mereka.

Untuk barquentine atau kapal layar bertiang tinggi sekelasnya, Dewaruci memang terbilang cukup tua. Bisa jadi, Dewaruci yang punya bobot mati 847 ton dan berkecepatan maksimal 10,5 knot dengan mesin dan 9 knot dengan layar ini adalah barquentine paling tua yang masih berani menantang keganasan samudera.

Tubuhnya mulai dirakit pada tahun 1932 di galangan H.C. Stolcken Sohn, Hamburg, Jerman. Perang Dunia Kedua yang berkecamuk beberapa tahun kemudian, meluluhlantakkan Eropa, Asia dan belahan utara Afrika, memaksa Jerman menghentikan pembangunan janin Dewaruci.

Usai perang, pemerintah Indonesia memesan kapal setengah jadi itu pada pemerintah Jerman. Pembangunannya kembali dimulai tahun 1952, dan selesai setahun kemudian. Di bulan Januari 1953, kapal baru stok lama ini diluncurkan dengan menggunakan bendera Indonesia. Pelayaran dari Hamburg menuju Surabaya dipimpin oleh seorang kapten berwarganegara Jerman, Rosenoow, yang kemudian mengubah kewarganegaraannya menjadi WNI.

Setelah beberapa bulan dipermak di Surabaya, diberi tambahan ornamental yang memperlihatkan ciri keindonesiaan, seperti menutup pangkal tiang dan ruang kemudi dengan berbagai ukiran Jepara dan Papua, di bulan Oktober 1953 Dewaruci resmi bergabung dengan TNI Angkatan Laut sebagai kapal latih yang juga bertugas menjalankan misi persahabatan ke berbagai negara. Nama Dewaruci, simbol kebenaran dan keberanian, pun disematkan di pundaknya.

Sejak bergabung dengan TNI AL, sudah puluhan kali Dewaruci mengarungi samudera luas. Muhibah KJK 2007 ini yang dimulai bulan Mei lalu adalah perjalan ke-36 Dewaruci. Kali ini mereka mengikuti ASTA Tall Ship Challenge 2007 bulan Juni lalu di New Port, Rhode Island, di pantai timur Amerika Serikat. Dalam Muhibah ini, kapal yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Soetarmono itu menyinggahi 17 kota di empat negara dengan jarak tempuh sejauh 29.992 mil laut dalam 241 hari.

Dari Surabaya tanggal 10 Maret lalu, Dewaruci bergerak menuju Jayapura, lalu singgah di pelabuhan Kwajelin, Republik Marshall sebelum melanjutkan perjalanan membelah Samudera Pasifik yang hening. Mereka singgah lebih dahulu di Honolulu, sebelum melanjutkan perjalanan ke pesisir barat benua Amerika. Pelabuhan pertama yang disinggahi di mainland Amerika Serikat adalah San Diego. Dari sana Dewaruci berbelok ke selatan menuju pelabuhan Manzanillo di Meksiko, dan memasuki Terusan Panama

Di ujung timur Terusan Panama, Dewaruci kembali berbelok ke utara menuju Miami, dan berturut-turut menyinggahi New Port, Philadelpia, Norfolk, Charleston. Dalam perjalan pulang mereka balik kanan ke arah selatan menyinggahi Florida, lalu pelabuhan Colon milik Panama, kembali memasuki Terusan Panama, dan singgah di pelabuhan Acapulco di Meksiko. Dari sana, Dewaruci bergerak menuju Los Angeles, pelabuhan terakhir Amerika Serikat di mainland yang mereka singgahi dalam Muhibah KJK 2007 ini.

Dari Los Angeles, Dewaruci kembali menuju Honolulu, sebelum melanjutkan perjalanan pulang melewati Kwajelin, Sorong, dan Kendari. Dewaruci diharap tiba kembali di Surabaya bulan November nanti.

Mengenakan seragam putih-putih, Letkol Soetarmono menyambut kami dengan senyum mengembang. Lehernya telah dikalungi lei dari semacam biji-bijian putih bening. Soetarmono terbilang pelaut unggul di kelasnya. Ia pernah memimpin pelayaran muhibah ke 19 negara Asia, Afrika dan Eropa di tahun 2005, dilanjutkan dengan kunjungan ke sembilan negara Asia di tahun 2006. Tahun depan, bila tak ada aral melintang, ia akan kembali memimpin pelayaran Dewaruci ke Eropa.

Geladak Dewaruci yang ditutupi tenda putih dan diterangi lampu beribu watt itu pun mulai dipenuhi para undangan. Cemilan dan buah dijejer di sebelah kanan pintu masuk. Agak ke belakang sedikit ada nasi goreng dan baso. Lebih ke belakang lagi, mendekati ruang kemudi di buritan, disediakan minuman, mulai dari air mineral, soft drink sampai bir dan anggur merah.

Tamu-tamu mulai berdatangan. Termasuk Komandan Naval Surface Group Middle Pacific, Rear Adm. Timothy Alexander. Hampir semua perwira AL Amerika Serikat yang datang membawa pasangan mereka. Beberapa malah membawa anak-anak mereka.

Geladak telah disulap menjadi aula pertemuan yang meriah. Bendera Indonesia dan Amerika Serikat digantungkan berjejer sebagai latar panggung. Seorang pemain organ dan penggebuk drum, seorang basis dan seorang gitaris sudah siap di tempat masing-masing.

Setelah Tim Alexander mengucapkan selamat datang, dibalas ucapan terima kasih dari Soetarmono, acara dilanjutkan dengan pertunjukkan beberapa tarian tradisional yang dibawakan taruna AAL. Tarian pertama dari Papua, disusul Serampang 12.

Lalu, atraksi gendang dari Jawa Barat dan sebuah tarian duduk dari Sumatera. Setelah Reog Ponorogo yang digelar di atas dermaga, acara malam itu ditutup dengan Poco-poco yang diiringi tembang lawas made in Amerika. Saya tak paham tarian Poco-poco, dan hanya menyaksikannya dari kejauhan sambil ngobrol dengan beberapa perwira pertama Dewaruci. Tapi menurut teman yang melibatkan diri pada tarian massal yang populer beberapa tahun terakhir ini, mereka menarikan sepuluh gerakan.

Seorang perwira senior membawa saya ke ruang tamu kapal. Kami menuruni tangga di bagian belakang ruang kemudi yang dinding-dindingnya dipenuhi berbagai plakat dari berbagai negara. Ruang tamu itu cukup rapi. Kursi-kursi ditempatkan berjejer di sebelah lemari hias setinggi pinggang. Berbagai plakat, miniatur kapal layar dan piala diletakkan di atas lemari itu. Juga album berisi foto-foto perjalanan Dewaruci.

Sang perwira senior ini hendak memperlihatkan kepada saya foto-foto shooting fim Anna and the King yang dibintangi Jodi Foster dan Chow Yun-Fat tahun 1999 lalu. Kapal Dewaruci dan awaknya juga dilibatkan dalam film itu. Tetapi setelah mencari kemana-mana dia tak juga menemukan foto-foto itu.

Dari ruang tamu, saya dan seorang teman kembali ngobrol dengan beberapa perwira tentang banyak hal yang dicampurbaurkan. Mulai dari perjalanan mereka yang luar biasa, riwayat KRI Dewaruci, juga konsep laut Nusantara. Kami pun sempat mendiskusikan pertanyaan apakah lebih bagus membangun museum atau membangun mall, bagaimana menciptakan ruang publik, juga cara terhormat menjalin hubungan luar negeri dengan beberapa negara sahabat.

Pembicaran semakin melebar, ketika kami tersadar bahwa kebanyakan tamu sudah meninggalkan Dewaruci. Karena tak mau ketinggalan van merah yang telah menunggu saya pun pamit meninggalkan Dewaruci dan tiga pahlawan Pandawa yang terus tegak menatap malam.

Saturday, September 15, 2007

Selamat Datang Ken

Permias Hawaii dan warga Indonesia di Hawaii mengucapkan selamat kepada Lusy dan Bob atas kelahiran putra pertama mereka, Ken Ramaudie Van Dyke (Ken).

Semoga Ken tumbuh menjadi anak yang sholeh, berbakti pada kedua orangtua, dan selalu diberi kesehatan. Amiin.

Wednesday, September 05, 2007

Berita Duka

Keluarga besar Permias Hawaii mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya teman kami tercinta Jaredita Subandriyo (19 November 1987 – 18 August 2007) menghadap sang Kuasa, semoga arwahnya tenang disisiNya dan bagi keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.

Memories with Dita can be seen here:
http://narisaman.blogspot.com/
http://www.permiashawaii.com/icce07/performances.htm#oleg
http://permiashawaiigallery.blogspot.com/2007/04/photos-of-icce-2007.html
http://flickr.com/photos/byuhindonesianclub/
http://www.mission.net/indonesia/jakarta/news.php?nID=4326
http://www.bebo.com/Profile.jsp?MemberId=4593224799

Sunday, September 02, 2007

Independence day celebration

Tanggal 25 Agustus 2007, warga Indonesia yang ada di Hawaii terutama yang tinggal di pulau Oahu berbondong-bondong mendatangi Kapiolani park, taman umum yang bersebelahan dengan pantai Waikiki. Di fasilitasi oleh Permias Hawaii, hari itu merupakan hari yang ditunggu-tunggu, karena event rutin tahunan ini diselenggarakan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia selain itu juga sebagai ajang silaturahmi akbar antar warga serta perkenalan warga baru.

Seperti layaknya peringatan 17-an yang diselenggarakan di tanah air, acara hari itu juga diisi berbagai lomba antara lain balap karung plastik, balap balon berpasangan, balap kelereng serta balapan memasukkan pensil dalam botol. Selain acara lomba, juga disediakan berbagai macam makanan ala Indonesia seperti kering kentang, lodeh, nasi goreng, krupuk, ayam goreng, minuman dan lain-lain. Bagi kita warga Indonesia yang jauh dari tanah air, acara ini seolah-olah sebagai pengobat rindu akan kenangan kampung halaman.
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh warga Indonesia saja tapi juga banyak teman-teman dari Amerika, Burma, Srilanka dan Jepang yang tertarik dan ingin merasakan, mempelajari suasana dan kultur Indonesia.

Acara diakhiri dengan pemilihan ketua Permias Hawaii periode 2007-2008 info lengkap mengenai kepengurusan yang baru bisa dilihat di Board.
Foto-foto kegiatan bisa dilihat di Gallery.

Tuesday, August 21, 2007

Berita Duka

Turut berduka atas berpulangnya:
1. Baby Hadi, putra pasangan Yani dan James pada sabtu pagi 12 Mei 2007.
Memorial Website: http://www.mybabymemorial.com/memorial/page/babyhadi/

2. Eyang Kendro pada hari Senin, tanggal 21 Mai 2007, jam 2.30 AM.
Memorial Website: http://kendro. memory-of. com

Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan bagi keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Amin.

Monday, May 07, 2007

Farewell Party on the beach


Tampak Neneng sedang memandu acara

Selamat untuk Muhammad Ali, Sapril Akhmady dan Selinaswati yang telah menyelesaikan studynya masing-masing untuk program PhD History, MA Asian Studies dan MA Political Science.
Selamat jalan untuk Nelly Martin yang sudah menyelesaikan program FLTAnya sekaligus selamat atas beasiswanya ke Ohio. Selamat jalan juga untuk Sumi Shaidin FLTA dari Malaysia.
Selamat jalan untuk Keluarga Ubaidillah yang akan pulang ke Indonesia (istri dan anak-anak), selamat ulang tahun juga untuk sikecil Nuha.
Selamat untuk semuanya deh (data lengkap menyusul ya...) yang sedang menulis thesis maupun sedang menempuh ujian compre mudah-mudahan cepat selesai dengan sukses juga.
Foto-foto bisa dilihat di Gallery

Thursday, May 03, 2007

Deep condolences for VTech tragedy's victim

A deep condolences for the lost of our fellow Indonesian
(PERMIAS Family) at Virginia Tech. Partahi Mamora Halomoan
Lumbantoruan
a PhD Candidate in Electrical Engineering, from Medan, North Sumatera.
He is one of the victim of the VTech Tragedy.

Sunday, April 08, 2007

Selamat Paskah / Happy Easter

Mengucapkan selamat Paskah bagi yang merayakan, damai di hati damai dibumi.

Tuesday, March 27, 2007

Kumpul-kumpul warga Indonesia


Hari Minggu, 25 Maret 2007 ada acara yang cukup meriah di kediaman ibu Roosman. Maklum ada tiga acara sekaligus saat itu yaitu:
1. Doa untuk 100 hari meninggalnya Suami Ibu Kamariah (Pak Bob)
2. Ulang Tahun Ibu Kamariah.
3. Ulang Tahun Ibu Roosman.

Cukup banyak warga yang datang sehingga kesempatan itu sekaligus sebagai ajang silaturahmi sesama warga. Baik Ibu Roosman maupun Ibu Kamariah memang sudah dianggap sebagai salah seorang sesepuh warga Indonesia di Hawaii ini khususnya di Oahu.




Bagi kita-kita yang mahasiswa, ini merupakan kesempatan emas untuk menikmati masakan khas Indonesia :).



Keluarga besar PERMIAS Hawaii mengucapkan selamat ulang tahun untuk Ibu Roosman dan Ibu Kamariah semoga panjang umur, sehat selalu dan sukses dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Sementara sehari sebelumnya Sabtu, 24 Maret 2007, Gereja JoFF menyelenggarakan acara farewell party Ibu Mira Burhan yang akan pindah dari Hawaii ke Las Vegas untuk selamanya.
Acara bertempat di Magic Island, Ala Moana Beach

Ibu Mira Burhan adalah pengurus Permias Hawaii periode 1998-1999.
Selamat jalan bu Mira semoga kehidupan di Hawaii meninggalkan kenangan yang indah dan selamat bermukim di tempat yang baru.

(a.n.)

Wednesday, March 21, 2007

Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1929

Keluarga besar PERMIAS Hawaii mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1929 semoga kedamaian selalu menyertai bangsa Indonesia dan mengakhiri segala bencana yang ada.

Thursday, March 15, 2007

Just Married

Selamat menempuh hidup baru untuk Lia dan juga untuk Lusy yang telah menemukan tambatan hatinya masing-masing. Semoga bahtera rumah tangga kalian senantiasa mendapat hidayah dari Allah SWT, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Amiin.

Saman, barbeque dan pantai


Dua acara satu tempat. Acara yang awalnya digagas hanya untuk sekedar kumpul-kumpul menikmati indahnya pantai Ala Moana sembari barbekyu-an ini. Ternyata memberi ide teman-teman dari klub tari Saman untuk beraksi dan melakukan dokumentasi film. Aksi para Samaners ini ternyata menarik beberapa pengunjung disana untuk ikut nonton, beberapa dari mereka bahkan memberikan apresiasi yang antusias dan mengajukan beberapa pertanyaan yang dengan senang hati kita jawab. Thanks to Sapril Akhmady yang sudah membantu proses dokumentasi videonya.
Tampak dari kiri ke kanan: Agung, Seli, Ari, Viana, Nadia, Alfian, Ninik dan Neneng dengan latar belakang Honolulu downtown.
See also in news & activities, dance club section or directly to http://narisaman.blogspot.com

Photo by Abdul Khaliq

Graduation day

Selamat untuk teman-teman yang telah menyelesaikan studinya. Kepada Ketut, Kak Yati, Herman dan Khaliq, selamat kembali ke tanah air dan tetap berkarya.

Tampak Herman dan Khaliq berfoto bersama dengan teman-teman UHM seusai acara wisuda pada bulan Desember 2006 lalu.

Berita Duka

Turut berduka cita yang sedalam-sedalamnya kami sampaikan untuk:
1. Keluarga ibu Kamariah, atas berpulangnya pak Bob suami tercinta
2. Keluarga Ahmad Ubaidillah, atas berpulangnya ayah mertua tercinta
3. Keluarga Faris Hadad (Ross), atas berpulangnya ayahanda tercinta

Semoga almarhum diterima amal ibadahnya disisi Tuhan YME dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amin.

Potluck party with Mrs. Retno Mamoto


Ibu Retno Mamoto, salah seorang professor dari UI yang juga alumni dari UH berkesempatan untuk mengadakan pertemuan dan diskusi bersama student dan warga Indonesia. Acara ini juga menjadi ajang saling kangen bagi warga Indonesia yang pernah mengenal bu Retno seaktu masih sekolah di Hawaii.

Photo by Agung Nugroho

Happy New Year 2007



Good bye 2006, welcome 2007. Foto bersama di Waikiki sesaat menjelang pergantian tahun. Acara kumpul-kumpul juga diisi dengan barbeku-an sekaligus merayakan just married Wilmar dan Feriyal.

Photo by Agung Nugroho

Happy Iedul Adha


Sholat Ied dilaksanakan di dalam gedung Paviliun McCoy. Tampak warga Indonesia berkumpul bersama sambil menikmati snack roti dan jus.

Foto by Agung Nugroho

Selamat Natal 2006



Gereja JoFF (Journey of Faith Fellowship) bersama keluarga besar Permias Hawaii bersama-sama merayakan Natal tahun 2006, tanggal 23 Desember 2006, jam 6.00 pm - selesai di Double-Tree Alana Hotel.

Photo by Agung Nugroho


Tamu dari DPR


Beberapa warga dan student berkesempatan untuk temu wicara dengan anggota DPR yang sedang mengadakan kunjungan ke Hawaii pada pertengahan November 2006.

Silaturahmi dan Halal Bi Halal


Acara yang di fasilitasi PERMIAS ini tak kalah semaraknya dengan tradisi halal bi halal yang ada Indonesia. Acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 28 oktober, 2006 ini bertempat di Aula KUHIO ELEMENTARY SCHOOL dari pukul : 12.00 AM -selesai. Check also this link for an insight about this feast http://muhamadali.blogspot.com/2006_10_01_archive.html

Bersama Nia Dinata dan Jajang C Noer


Photo by Agung Nugroho

Beberapa warga Indonesia termasuk student berkesempatan untuk nonton bareng film garapan sutradara Nia Dinata bertitel Love for Share atau Berbagi Suami di ajang Hawaii International Film Festival (HIFF).



Keesokan malamnya kita berkesempatan untuk dinner bersama Nia Dinata meski tanpa Jajang yang sudah terlebih dulu terbang ke Jakarta.


Photo by Agung Nugroho

Acara dinner selain diisi dengan diskusi juga sekaligus merayakan keberhasilan Love for Share menyabet the Halekulani Golden Orchid Award for best feature last night at the Hawaii International Film Festival Awards ceremony see also in http://starbulletin.com/2006/10/27/features/story07.html

Idul Fitri 1427H



Setelah sebulan lamanya berpuasa, tibalah saatnya merayakan Idul Fitri. Senin, 23 Oktober 2006 pukul 8 pagi rombongan mahasiswa dari Hale Manoa berangkat menuju ke lokasi sholat di Magic Island. Sementara warga yang lain berangkat dari kediamannya masing-masing.


Suasana sahur bersama beberapa hari menjelang Idul Fitri.


Suasana menjelang sholat Ied. Nampak beberapa mahasiswi dan warga Indonesia di deretan paling depan.

See also this link for local news http://the.honoluluadvertiser.com/article/2006/Oct/24/ln/FP610240342.html

Foto koleksi Agung Nugroho